Formula Baru.

Tjandra Santosa
3 min readJan 9, 2023

tulisan jelek pertama.

Ya halo, ini ditulis setelah tulisan sebelumnya, langsung aja ya.

Kemaren liburan terlama saya setelah masuk dunia kerja, 3 minggu di rumah, hampir 3 minggu ga megang kerjaan, dan bisa dapet lebih banyak hari untuk liat muka orang tua. Kesempatan yang agak lega itu bikin saya nemuin formula baru dalam apa yang saya kerjakan.

Jadi gini, tadinya saya mendengarkan dan cukup percaya sama omongan ini,

“pilih pekerjaan yang kamu senangi, agar nanti setiap hari kamu dibayar untuk bersenang2” — Miko

ga juga. ya mungkin hasil akhirnya seperti itu. Tapi untuk sekarang, setelah hal yang begitu saya senangi jadi pekerjaan, ampas. Buat video dulu begitu menyenangkan. Membangun sebuah karakter itu seru. Merangkai script adalah peperangan di dalam kepala yang luar biasa epik dan tidak ingin saya akhiri. Sekarang? ampas. Setelah menjadi pekerjaan, membuat video jadi harus bersinggungan dengan banyak hal rumit yang disukai orang dewasa. Bersinggungan dengan terlalu banyak angka. Di industri saya, ada banyak macam angka dan namanya beda-beda. Ada yang diberi nama reach, ada yang diberi nama engagement, ada yang diberi nama impressions, saved, likes, share, fyp, dan yang paling bikin saya risih “viral”. Industri ini begitu getol mengejar angka-angka ini. Bikin video yang jadi pekerjaan saya kini jadi tidak menyenangkan. sesak.

“ya namanya juga lo kan dibayar sama mereka, yaudah lo kerjain aja apa yang bikin lo dibayar, kalau gasuka gausah kerja disitu lah” kata orang dewasa.

jawaban dari orang dewasa selalu terbaca bukan?

Sebenernya saya sudah paham hal itu. sejak lama. Tidak semua orang memulai perjalanan ini di garis start yang tepat. Ada yang beruntung, ada yang sial. Ada yang lahir dan terjun langsung bisa mencurahkan isi kepalanya kemudian diterima, ada yang harus perang darah terlebih dahulu. Medan tiap orang berbeda, perjuangan tiap orang juga pasti ada aja. Jadi percuma nyeramahin saya soal itu.

Saya pernah sempat menimang formula dari orang hebat lain, saya lupa tepatnya, cuman dia bilang gini

Cari 3 hobi, pertama adalah hobi yang menghasilkan uang, hobi lain adalah yang membuatmu tetap kreatif, dan terakhir adalah hobi yang menjaga badanmu tetap sehat.

Makin rumit sih, tapi makin jelas. Namun setelah saya telusuri dan perhatikan lagi, orang hebat ini terlalu sering berbicara tentang dirinya. gajadi deh. Saya ga cocok sama orang yang suka mewartakan dirinya sendiri, 24 tahun saya hidup pewartaan yang saya yakini hanyalah warta kerajaan Allah.

Sebenernya saya sempat nemu formula baru, eh ga deng, itu bukan formula baru. Kalau kata orang yang suka baca novel berbobot ‘there is nothing new under the sun’. Ya intinya formula itu menyadarkan saya, kalau saya udah salah strategi sejak awal. Harusnya, dapur saya tidak berasal dari hal yang saya senangi atau cintai, tapi dari hal yang bisa saya lakukan. Biarkan kegiatan yang senangi atau cintai mengenyangkan batin saja, jangan dompet juga. Harusnya saya jadi siswa normal saja waktu itu, menuruti arahan guru BP dan orang tua kalau jadi dokter, guru atau pns itu luar biasa. Harusnya saya turuti saja, kemudian setelahnya saya bisa melakukan hal yang saya senangi, tanpa harus bersinggungan dengan angka-angka sampis tadi.

Nah tapi, formula itu terbentur sama pemahaman saya.. kalau kita, makin ngerti apa yang kita cintai, setelah mengalami kehilangan. Dan ya, ada benernya juga. Mungkin kalau saya jadi dokter, saya akan merasa diri saya manusia paling pintar dan berjasa karena mampu menyelamatkan nyawa manusia lain, mungkin saya jadi orang dewasa yang lupa menurunkan dagunya. Kalau saya jadi guru, mungkin saya tidak akan peduli murid-murid ini akan jadi apa, yang penting saya dapet bayaran dan terjamin hingga tua nanti. Mungkin begitu, karena tidak jadi terjun kesana, karena sengaja menghilangkan kesempatan kesana, saya jadi nemu bidang saya sekarang, yang begitu dalamnya saya cintai.

duh, ngantuk. Langsung aja ke intinya ya.

Formula yang saya coba terapkan sekarang kayanya punya 2 inti :

- pertama, mimpi di 2058 pasti akan terwujud, tapi memang belum waktunya, jalannya masih panjang dan jelas terjal, tapi siapa takut.

- kedua, saya akan mengerjakan tanggung jawab ini sesuai porsinya. mereka minta angka, ya saya usahakan angka. Kadang orang dewasa itu egois, hal yang berbeda dan asing akan mereka tolak. Kadang mereka juga lupa menurunkan dagu ketika memiliki banyak uang, biarkan saja. Saya sedang berada di lingkungan orang dewasa, maka tugas saya untuk menyesuaikan diri menjadi mereka.

Kebahagiaan saya dalam membuat video mungkin sedang terenggut dan tidak utuh, tapi saya akan terus mencari cara untuk jatuh cinta lagi dengan sudut yang berbeda. Sudut yang coba saya cari dan ramu agar ruhnya tidak lagi hilang.

--

--